.

TOKO ONLINE

Asus Zenpad Z170CG - 1GB - 8GB - 7 Inch

Asus Zenpad Z170CG - 1GB - 8GB - 7 Inch
Rp 1.249.000

Winner U8008 Skeleton Automatic Mechanical Watch

Winner U8008 Skeleton Automatic Mechanical Watch
Rp 349.000
Yoins.com INT
Geekbuying.com INT

BELADIRI TANAH AIR YANG HILANG

Posted by Berman HS Rabu, 20 Desember 2017 0 komentar




By Ridi F Khan
Edited By Kezia maharani

`           Indonesia adalah negara yang kaya akan seni budaya, termasuk seni beladiri. Namun, ketika kita ditanya jenis beladiri apa saja yang merupakan asli milik negeri ini, orang pasti akan kesulitan dalam menjawab. Satu-satunya seni beladiri yang terbesit dalam pikiran hanyalah pencak silat. Nyatanya, negeri ini memiliki ragam seni beladiri lain selain pencak silat. Salah satunya adalah mossak, seni beladiri asli Sumatera Utara yang kini kian terlupakan.
            Berman HS dan penerbit Uwais bekerja sama menerbitkan sebuah buku bergenre conspiracy thriller mengenai seni beladiri ini. Melalui buku ini, Berman HS ingin memperkenalkan sebuah beladiri kuno asli Sumatera Utara yang perlahan hilang di comot-comot  zaman.
            Mossak sendiri merupakan beladiri kuno asli suku Batak dan dikenal sebagai beladiri yang memiliki kebatinan. Sehingga, tidak sembarangan orang boleh mempelajarinya.
            Seiring waktu berjalan, para leluhur suku Batak tidak ada yang berani menurunkan ilmu mossak kepada penerusnya karena kekhawatiran akan mempengarhi kepercayaan mereka terhadap Sang Maha Pencipta. Akibatnya, hingga saat ini, beladiri tersebut tidak lagi banyak diketahui. Tidak ada generasi muda yang mengenal mossak sebagai beladiri lagi. Mossak menghilang tanpa jejak di tanah Batak.
            Dalam bukunya yang berjudul Mossak (Beladiri yang Memusnahkan Manusia berkarat dari Tanah Riau), Berman bercerita tentang seseorang bernama Gin yang menguasai tanah Riau karena jabatnnya dan keahliannya dalam beladiri Mossak dengan jurus haliang bogas. Jurus ini sendiri adalah sebuah jurus yang dapat membuatnya menjadi manusia “berkarat” nan kuat.
            Meskipun Gin telah memanfaatkan keahliannya untuk menyiksa penduduk Riau dan menguasai wilayahnya, ia masih merasa kurang. Ia pun membuat Van Bolon, seorang warga pribumi yang sudah terbukti kemampuan beladirinya, masuk kepenjara.
            Hal ini dilakukan Gin bukan tanpa alasan. Ia ingin sekali mengikuti sebuah judi online yaitu pertaruhan tinju bebas illegal yang dilakukan di penjara. Karena ia tidak ingin masuk penjara, Gin memanfaatkan Van Bolon untuk masuk penjara agar ikut dalam turnamen tinju bebas illegal tersebut.
            Berbagai konflik Van Bolon hadapi di dalam penjara. Ia harus menahan rasa sakit akibat sering bertanding di dalam penjara. Ditambah pula, ia harus memikirkan istrinya yang sedang mengandung di rumah. Satu-satunya cara agar Van Bolon bisa melihat istrinya lagi adalah menjuarai turnamen tinju bebas ini.
            Berman HS bukan seorang penulis terkenal. Namun, ia dengan berani-nya membuat novel bertemakan beladiri yang tidak diketahui oleh masyarakat luas. Melalui buku ini pula, berman mencoba menerapkan prosedur menulis dan  berbahasa dalam tulisan yang baik dan benar.
            Dalam buku keenamnya ini, Berman berani mengeluarkan dan bermain dengan ide-ide gilanya. Terbukti dari ceritanya yang tidak monoton tentang mossak saja. Terdapat pula kesenian beladiri lainnya seperti pencak silat, karate, hingga kungfu dalam novel ini.
            Dengan alur yang terus naik-turun, Berman mampu membuat pembaca seperti sedang naik di roller caster. Perasaan tegang, sedih, penasaran, dan gregetan pun bercampur aduk. Perasaan ini ditimbulkan dari konflik yang dibangun, hingga membuat para pembaca penasaran dengan kelanjutan ceritanya.
            Hal menarik dalam novel ini adalah di mana Berman menyelipkan penjelasan mengenai istilah karate dan bahasa daerah. Misalnya, marsiranggut yang artinya gulat bebas. Sebagai guru dan pelatih, melalui buku ini, Berman juga ingin menyampaikan ilmu pengetahuan ini kepada masyarakat luas.
            Selain penulisan yang unik, Berman juga mencoba bermain dengan pembacanya. Ia pun “menipu” pembacanya dengan kisah dan pengemasan yang menarik. Meski demikian, novel ini tak luput dari kekurangan. Di akhir cerita, misalnya, kala Berman ingin menceritakan kemesraan Van Bolon dengan sang istri, di ceritakan justru seperti opini mengenai bagaimana seharusnya sepasang kekasih mengenal lebih dekat satu sama lain sebelum menikah.
            Selain itu, novel ini disajikan dengan beberapa sudut pandang, yang membuat pembaca harus terus menerka sudut pandang siapa yang tengah dipakai.
            Setidaknya, novel ini perlu diapresiasi dengan informasi mengenai cerita beladiri asli Indonesia selain pencak silat. Melalui buku ini, penulis ingin masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Batak, mengetahui lebih lanjut lagi mengenai mossak.

Tulisan ini di angkat di dalam majalah ULTIMAGZ edisi Oktober 2017
Terimakasih !


Baca Selengkapnya ....
The Alien
CERITA SAMOSIR WARTAWAN: BERMAN HS support Eva's Blog - Original design by Bamz | Copyright of CERITA SAMOSIR.

Lencana Facebook

Blogroll